Rabu, 04 Januari 2012

TIK di SD


Ikon-ikon menggambar pada program paint
 a. Ikon Pensil
 b. ikon garis yaitu terdiri dari ikon garis lurus, ikon garis lengkung
 c. ikon bidang datar 
 d. ikon untuk mewarnai
 e. ikon penghapus
 f. ikon pembesaran
  
berikut penjelasannya :
   


Bahasa Inggris

v      Part of Body     


English
Indonesia
·        Face
o       hair
o       forehead
o       ear
o       eye
o       nose
o       mouth
o       tooth
o       tongue
o       lip
o       cheek
·        Foot
o       Leg
o       Knee
o       Toe
o       Heel
o       Ankle
·        Back
o       Arm
o       Shoulder
o       Hand
o       Waist
o       Chest
o       Neck
·        Muka
o       Rambut
o       kening
o       telinga
o       mata
o       hidung
o       mulut
o       gigi
o       lidah
o       bibir
o       pipi
·         kaki
o       kaki atas sampai bawah
o        dengkul
o        jari-jari kaki
o        tumit
o        mata kaki
·        Belakang
o       lengan
o       bahu
o       tangan
o       pinggang
o       dada
o       leher



Untuk lebih lanjut silahkan buka video berikut ini :




 v Color




English
Indonesia
v     Blue
v     Red
v     Orange
v     Purple
v     Yellow
v     Black
v     Brown
v     Green
v     Biru
v     Merah
v     Oren
v     Ungu
v     Kuning
v     Hitam
v     Coklat
v                             hijau



         

Bahasa Indonesia



v      Pengertian Paragraf
Paragraf adalah kalimat / kumpulan kalimat yang membahas satu id atau pikiran utama.
v      Syarat-syarat paragraph yang baik
1.      hanya terdiri atas 1 ide atau pikiran utama
2.      terdiri atas beberapa kalimat
3.      kalimat-kalimat dalam paragraph harus saling terkait
4.      paragraph itu harus serasi dengan paragraph yang lain.

v      Teknik membuat paragraf
Teknik mengaitkan kalimat dalam paragraph bisa dilakukan dengan cara-cara berikut :
1.      mengulang kata yang penting
2.      menggunakan kata tujuk (ini, tersebut, diatas, dibawah ini)
3.      menggunakan kata ganti (dia, mereka, kami, kita, nya)
4.      menggunakan kata-kata transisi (oleh karena itu, maka dari itu, namun, namun demikian, akan tetapi)
v      Pemakaian Huruf
a.       Pemakaian Huruf Kapital
Kaidah pemakaian huruf kapital meliputi hal-hal berikut.
1.      Huruf kapital digunakan pada huruf pertama kata pada awal kalimat dan petikan langsung.
2.      Huruf kapital digunakan untuk menulis nama Tuhan dan penggantin-Nya.
3.      Huruf kapital digunakan untuk nama, jabatan, dan pangkat, gelar kehormatan, gelar keagamaan yang diikuti dengan nama orang.
4.      Huruf kapital digunakan utnuk menulis nama bangsa, suku bangsa, nama bahasa, nama hari, nama bulan, nama tahun, hari raya, peristiwa sejarah, serta nama-nama geografi.
5.      Huruf kapital digunakan untuk menulis nama lembaga, nama negara, dokumen resmi, nama buku, nama majalah, nama surat kabar ( untuk nama buku, majalah, dan harian ditulis miring dan digarisbawahi).
6.      Huruf kapital digunakan untuk menulis gelar kesarjanaan dan sapaan.
7.      Huruf kapital digunakan untuk judul buku, judul bab, judul subbab.
b.      Pemakaian Huruf Miring atau Bergaris Bawah
1.      Menuliskan judl buku, nama majalah, nama jurnal, nama harian, atau nama kepustakaan lain.
2.      Menuliskan mempertegas kata atau istilah yang dibahas dalam suatu tulisan.
3.      Huruf miring atau bergaris bawah digunakan untuk menuliskan kata dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing.


Agama Islam

 v      Pengertian Agama
Ada tiga istilah yang dikenal berkenaan dengan agama, yaitu agama, religi, dan din. Secara etimologi, kata agama berasal dari bahasa Sansakerta, yang berasal dari akar kata gam artimya pergi. Kemudian akar kata gam tersebut mendapat awalan a dan akhiran a, maka terbentuklah kata agama artinya jalan. Disamping itu, ada pendapat yang menyatakan bahwa kata agama berasal dari bahasa Sangsekerta yang akar katanya a dan gama. A artinya tidak dan gama artinya kacau. Jadi, agama artinya tidak kacau atau teratur. Maksudnya, agama adalah peraturan yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan yang dihadapi dalam hidupnya, bahkan menjelang matinya.
Secara terminologi, agama, religi, atau din ialah suatu tata kepercayaan atas adanya yang Agung diluar manusia, dan suatu tat penyembahan kepada yang Agung tersebut, serta suatu tata kaidah yang mengatur hubungan menusia dengan yang Agung, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam lain, sesuai dengan tata kepercayaan dan tata penyembahan tersebut.
v      Unsur-Unsur dalam Agama
Ada empat unsur penting dalam agama, yaitu :
1.      tata pengakuan atau kepercayaan terhadapa adanya sesuatu yang Agung,
2.      tata hubungan/penyembahan terhadap sesuatu yang Agung itu dalam bentuk ritus, kultus dan pemujaan,
3.      tat kaidah/doktrin
4.      tata sikap terhadap kehidupan dunia.
v      Konsep manusia menurut Agama Islam
Konsep manusia menurut agama sangat berbeda dengan konsep manusia modern. Agama mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan. Ia berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Manusia terdiri dari aspek fisik dan aspek batin (ruh/jiwa) yang masing-masing kebutuhannya harus tercukupi. Mengabaikan salah satunya akan membuat manusia terasing dan mengalami kehampaan hidup.
Menurut agama Islam, manusia adalah makhluk yang mulia. Manusialah satu-satunya makhluk Allah SWT yang ditunjuk sebagai wakil-Nya (khalifah) dimuka bumi. Untuk tugasa ini, manusia diberi bekal, satu kelebihan yang tak diberikan Allah kepada makhluk lain. Manusia yang baik adalah mereka yang mampu menjalankan tugas ini dengan baik, Mereka adalah hamba-hamba yang taat kepada-Nya, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mereka adalah hamba-hamba yang senantiasa memenuhi kewajibannya kepada Allah dan kedada sesama.
Jadi dengan demikian Menurut agama Islam. Manusia adalah
1.      makhluk yang terdiri dari jiwa/ruh dan raga
2.      raga bersifat fana/rusak sedangkan ruh senantiasa abadi
3.      Manusia diciptakan Allah dari tanah selanjutnya dari air mani
4.      manusia adalah makhluk yang paling mulia jika dibandingkan mahluk lin, namun terkadang ia terperosok ke dalam kehinaan
5.      kehidupan manusia di dunia hanyalah ujian untuk mengapai lehidupan kekal diakhirat
6.      manusia pada hakikatnya selalu condong kepada kebaikan.


Untuk lebih lanjut silahkan lihat vidoe berikut ini tentang agama islam .

Pkn


 v      Pengertian Demokrasi   
Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” berarti rakyat dan “kratos” atau “kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi dberarti “rakyat berkuasa” (government of rule by the people).  Istilah demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada ditangan orang banyak ( rakyat ).
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM dan ke-4 SM, khususnya Athena, menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu “demos” yang berarti rakyat, dan “kratos” atau “kratein” yang berarti pemerintahan atau kekuasaan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.
Jadi Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahan berasal dari rakyat untuk rakyat, atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan olehpemerintah negara tersebut. Dan negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehidupan dan kemauan rakyat.
v      Landasan-Landasan Demokrasi
1 Pembukaan UUD 1945
          1. Alinea pertama          :   Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.
            2. Alinea kedua            :   Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang                                                            kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu,                                                                berdaulat, adil dan makmur.
            3. Alinea ketiga :   Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan                                                           didorong oleh keinginan luhur supaya                                                                       berkehidupan dan kebangsaaan yang bebas.
            4. Alinea keempat         :    Melindungi segenap bangsa.

2 Batang Tubuh UUD 1945
                  1. Pasal 1 ayat 2           :     Kedaulatan adalah ditangan rakyat.
      2. Pasal 2                     :     Majelis Permusyawaratan Rakyat.
                  3. Pasal 6                     :     Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
            4. Pasal 24                   :     Peradilan yang merdeka.
            5. Pasal 27 ayat 1         :     Persamaan kedudukan di dalam hukum.
            6. Pasal 28                   :     Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

3 Lain-lain
                  1. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi
                  2. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM.
  v      Asas Pokok Demokrasi
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut dua asas pokok demokrasi, yaitu :
a.       Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung,    umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil.
b.       Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintahan untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama. 

Pendidikan Matematika I

v      Pengertian Sistem Numerasi
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan bilangan. Lambang yang menyatakan suatu bilangan disebut numeral/ lambang bilangan. Banyaknya suku bangsa di dunia sejak zaman             purba, maka menyebabkan banyaknya sistem numerasi yang berbeda. Oleh karena itu suatu bilangan dapat dinyatakan dengan bermacam-macam lambang, tetapi suatu lambang menunjuk hanya pada satu bilangan.
v      Macam-Macam Sistem Numerasi beserta Sejarahnya
1.      Sistem Numerasi Mesir Kuno (±3000 SM)
Salah satu contoh paling awal dari suatu sistem angka adalah sistem angka Mesir, berdasarkan berikut hieroglif "Tulisan rahasia" menggabungkan kata 'hiero' [suci] dan 'mesin terbang' . Hardegree, Numerations Sistem.
Menggunakan nomor tanda-tanda, Mesir bisa menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi, tetapi mereka tidak punya simbol-simbol khusus untuk operasi ini, sebagai gantinya mereka memberikan bentuk kata-kata yang menggambarkan apa yang harus dilakukan. Hieroglif diperuntukkan untuk formal, prasasti resmi (karena mereka terlalu rumit untuk tujuan biasa), dan mereka membuat gambar tulisan yang kita lihat di makam kerajaan dan pada dinding candi. Angka itu jarang digunakan dalam penulisan hieroglif. Juru tulis menggunakan versi sederhana dari hieroglif          (bergambar), yang dikenal sebagai tangan bersambung (simbolik), ditulis dengan tinta pada papirus.    
Penamaan dalam lambang nomor sistem numerasi mesir kuno :
1                                :  daun tegak / tongkat tegak
10                    :   dasi yang dibuat dengan menekuk daun / tulang tumit
100                  :    sepotong tali / gulungan surat
1000                :    bunga teratai
10000              :    ular / jari telunjuk
100000            :     kecebong / ikan burbot
1000000          :     seseorang penulis mengangkat kedua tangannya                                                 diatas kepala bis.
2.       Sistem Numerasi Babylonia ((±2000 SM)
Sistem penomoran Babilonia dikembangkan antara 3000 dan 2000 SM.
Hanya menggunakan dua angka atau simbol, satu dan sepuluh untuk mewakili angka dan mereka melihat ini .Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (kini Iraq) sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik. Dinamai “Matematika Babilonia” karena peran utama kawasan Babilonia sebagai         tempat untuk belajar. Pada zaman peradaban helenistik, Matematika Babilonia berpadu dengan Matematika Yunani dan Mesir untuk membangkitkan Matematika Yunani.Kemudian di bawah Kekhalifahan Islam Mesopotamia terkhusus Baghdad, sekali lagi menjadi pusat penting pengkajian Matematika Islam.
Babel menggunakan sistem (basis 60) sexagesimal yang begitu fungsional yang   hari ini, 4000 tahun kemudian, kita masih menggunakannya setiap hari , setiap kali kita memberitahu waktu atau mengacu pada derajat lingkaran.

3.       Sistem Numerasi Yunani Kuno
Ada 2 macam :
1. Sistem Numerasi Yunani Kuno Attik
The Attic (atau Herodianic) sistem angka adalah sistem pertama kali      digunakan di Yunani kuno. "Attic" mengacu pada wilayah Yunani Attica,    sementara "Herodianic" mengacu pada Aelius Herodianus, suatu tatabahasa             dari 2 nd abad yang menggambarkan sistem dalam tulisan -       tulisannya.
Sistem ini, yang muncul sekitar 600 SM, digunakan hanya enam simbol. Ini 1     angka diwakili oleh bar vertikal, tetapi lima lainnya adalah          simbol huruf      Yunani. 5 diwakili oleh [Gamma](gamma), 10 dengan [Delta](delta), 100 oleh H (eta), 1000        oleh X (chi), dan 10.000 (disebut Myriad ) oleh M (mu).

2. Sistem Numerasi Yunani Kuno Alfabetik
Digunakan setelah S.N. Yunani kuno attic, Sekitar 450 tahun SM, Bangsa Ionia dari Yunani telah mengembangkan suatu sistem angka, yaitu Alphabet Yunani yang terdiri dari 27 huruf. 

4.      Sistem Numerasi Maya (±300 SM)
·        Penemu penulisan bilangan ini adalah Francisco De Cordoba (1957)di Mexico.
·        Simbol bilangan bangsa Maya di Meso Amerika pada 500 tahun SM dan merupakan warisan budaya Eropa.
·        Angka Maya (atau dikenal sebagai angka mayan) adalah (basis-dua puluh) angka vigesimal sistem yang digunakan oleh peradaban Maya Pra-Columbus.
·        Bangsa Maya menggunakan basis dua puluh (vigesimal) skema dan ditulis secara tegak.
Simbol bilangan Maya adalah sbb :
5. Sistem Numerasi Cina (±200 SM)
Hampir setiap peradaban dan budaya mengembangkan konsep bilangan dan formulasi dari sebuah proses penghitungan (Eves 1990). bangsa Cina sepanjang sungai Huang Ho dan Yang Tze. Perbedaan budaya menyebabkan terciptanya sistem penomoran sesuai dengan kebutuhan unik dan tujuan dari mereka yang menggunakan mereka (Cathcartetal,2000.). Kebutuhan ini berkisar dari menghitung-hitung jumlah hewan terus ke kalender berkembang. Banyak budaya menciptakan sistem penomoran budaya spesifik yang mencakup simbol-simbol mereka sendiri, aturan, dan nilai-nilai. Salah satunya adalah sistem penomoran Cina.

1. Sistem Numerasi Jepang-Cina (±200 SM)
Sistem angka Jepang adalah sistem nama nomor yang digunakan dalam bahasaJepang .Angka-angka Jepang dalam menulis seluruhnyadidasarkan pada angka Cina dan pengelompokan sejumlah besar mengikuti Cina tradisi pengelompokan oleh 10.000. Dua set pengucapan untuk angka ada di Jepang: salah satu didasarkan pada Sino-Jepang (on'yomi) pembacaan dari karakter Cina dan yang lainnya         didasarkanpada Jepang kotoba Yamato (kata asli, kun'yomi bacaan).
Ada dua cara penulisan angka dalam bahasa Jepang, di angka Arab (1,          2, 3) atau di angka Cina(一,二,三). Angka Arab lebih sering digunakan         dalam menulis horisontal , dan angka Cina lebih umum dalam menulis                vertikal .
2.      Sistem Numerasi Romawi (±100 SM)
Sistem Romawi sudah ada sejak 260 tahun sebelum masehi. Sistem numerasi romawi berkembang terus meneus dang mengalami perkembangan. Dalam sistem numerasi romawi beberapa simbol dasar adalah I, V, X, L, C, D, M yang berturut mewakili bilangan-bilangan satu, lima, sepuluh, lima puluh, seratus, lima ratus dan seribu. Lambang bilangan lain ditulis dengan menggunakan simbol dasar tersebut dengan aturan tertentu.
Sistem angka Romawi bukanlah sebuah sistem aditif sederhana, tetapi agak sistem aditif-subtraktif.Dengan mengatakan bahwa sistem Romawi    adalah (sebagian) subtraktif, kita berarti bahwa beberapa kombinasi
simbol mengharuskan kita untuk menerapkan pengurangan dalam rangka untuk menafsirkannya.
            I =1, I disebut UNUS
            V =5 , V disebut QUINQUE
            X =10, X disebut DECEM
            L =50, L disebut QUINQUAGINTA
            C =100, C disebut CENTUM
            M =1000
8.      Sistem Numerasi Hindu Arab (300 S.M – 750 M)
·        Simbol bilangan bangsa Arab yang dibuat pada abad ke-11 ditemukanlah manuskrip Spanyol dan dipakai hingga       kini oleh umat Islam di seluruh dunia
·        Sistem numerasi hindu arab berbasis sepuluh
·        Sistem numerasi hindu arab menggunakan sistem nilai tempat
            Angka merupakan lambang bilangan Hindu-Arab

Landasan Pendidikan

 v      Pengertian Landasan Pendidikan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Landasan diartikan sebagai alas, dasar, tumpuan, atau fundasi. Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa landasan adalah suatu alas atau dasar pijakan dari satu hal ; suatu titik tumpu atau titik tolak dari suatu hal; suatu fondasi tempat berdirinya suatu hal.
Pendidikan pada hakikatnya tiada lain yaitu humanisasi. Tujuan pendidikan adalah mewujudkan manusia yang ideal atau manusia yang dicita-citakan sesuai nilai-nilai dan norma-norma yang dianut. Dengan demikian pendidikan adalah proses bimbingan atau tuntutan seorang ahli pendidik kepada peserta didik menuju kearah yang diinginkan.
Dari penjelasan sebelumnya, data disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah seperangkat asumsi-asumsi yang dijadikan ttik tolak dalam rangka pendidikan.

v       Hakikat pendidikan dan Ilmu Pendidikan
·        Pengertian Pendidikan
yaitu aktivitas yang dilakukan manusia dewasa secara sadar dan terencana yang bertujuan menuntun pertumbuhan dan perkembangan anak baik secara jasmani maupun rohani sehingga menjadi manusia secara fisik dan mental.
·        Pengertian Ilmu pendidikan
1.      Ilmu bagian dari pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah. Ilmu sudah pasti pengetahuan tetapi pengetahuan belum tentu ilmu. Karena ilmu bersifat empiris dan akurat serta dapat dijabarkan secara sistematis dan dapat diteliti, sedangkan pengetahuan bukan bagian dari ilmu dan tidak dapat diteliti.
2.      Pendidikan menunjukan suatu proses bimbingan, tuntutan atau pimpinan di dalamnya terdapat unsur-unsur :
a.       Didalamnya ada pendidik dan peserta didik
b.      Adanya tempat dan wakti atau ada dilingkungan yang dapat ditempati untuk proses pembimbingan
c.       Ada sebuah tujuan dan hasil yang akan dicapai dari sebuah bimbingan tersebut.
d.      Berlangsung dalam waktu yang cukup lama namun disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan lingkunganya
e.       Metode pendidikan sesuai dengan tingkatan atau jenjang peserta didiknya.

v      Pengertian Pendidik dan Tujuan Pendidikan
·        Pengertian Pendidik secara luas adalah orang dewasa dalam lingkungan masyarakat yang bertanggung jawab untuk mendidik anak sebelum dewasa untuk mencapai tingkat kedewasaan.
·        Tujuan Pendidikan
a.       Tujuan Umum (tujuan sempurna, tujuan akhir atau tujuan bulat)
Tujuan umum dalam pendidikan menjadi tanggung jawab orang tua atau pendidik lain yang telah ditetapkan oleh pendidikan dan biasanya dihubungkan dengan kenyataan yang ada pada peserta didik itu sendiri.
b.      Tujuan Tidak Sempurna /  Tidak Lengkap
Tujuan tak sempurna atau tidak lengkap ialah tujuan yang berkaitan dengan segi kehidupan manusia yang hendak dicapai dengan pendidikan tersebut, seperti keindahan, kesusilaan, keagamaan, kemasyarakatan, dan seksual.
c.       Tujuan Sementara
Tujuan ini bersifat sementara masih bisa mengubahnya dan bertolak pada tujuan umum. Misal : anak dilatih agar berhasil dalam pendidikannya, dan anak belajar bicara.
d.      Tujuan Perantara
Tujuan untuk mencapai tujuan yang lainnya atau sebagai tujuan perantara antara tujuan yang telah tercapai ke tujuan yang belum tercapai.
e.       Tujuan Insidental
Tujuan pendidikan yang akan dicapai dengan menggunakan peristiwa yang sifatnya insidental. Tujuan incidental bersifat permanent dan lebih mengubah jati diri seorang anak. Misalnya : hari kemerdekaan RI (rasa cinta tanah air).